JIHAD VERSI ETISIOLOGI

Hai Beloved ones !
Pagi - pagi kok yang terlintas dalam pikiran adalah kata peperangan. Dan langsung saja terhubung dengan sebuah kata yang pada beberapa tahun terakhir ini, suka atau tidak suka menjadi sebuah kata yang agak tidak disukai masyarakat : "jihad".

Jihad adalah memberi diri untuk menegakkan suatu keyakinan atau ideologi atau sebuah agama, dan hal yang kurang disenangi adalah karena kata ini acapkali digunakan sebagai alasan dasar para teroris melakukan aksinya.

Minggu yang lalu, aku , dalam rangka pekerjaan, mendatangi Skyline Building yang bulan lalu terkena ancaman bom. Saat berada di lantai 12 , aku merasa bahwa lantainya goyang, tapi stafku ngeyel bahwa tidak ada yang goyang sama sekali. Kami berdebat, goyang tidak goyang tidak, sampai akhirnya pikiran iseng muncul, kita tanya resepsiones yukkk...aku berdiri dan bertanya pada resepsiones kantor itu, yang adalah seorang bapak Jowo. " Pak, kantor ini goyang kan ? "..Bapak itu langsung menjawab," Wah...bukan goyang lagi mbak...aku sampe kaget, itu suara tembakan kirain ban meletusss......bla..bla..." lha...si Bapak ditanya A menjawabnya Z, sepertinya dia lelah, atau perlu minum Ginkgo Biloba haha...Peristiwa serangan yang memakan korban dan mencederai banyak orang itu begitu membekas dalam ingatannya sehingga dengan sadar, dia menngeluarkan bagian depan dari otak bawah sadarnya.

Apakah itu sebuah aksi jihad yang mengakibatkan bekas pada ingatan orang lain , dan tentu saja sebuah kepedihan.

Dalam Alkitab dikatakan : sebab peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan penguasa - penguasa di udara...tapi kenapa istilah jihad yang seringkali digunakan itu mencederai darah dan daging ? membuat banyak orang kehilangan nyawanya dan meninggalkan luka batin bagi yang ditinggalkan ? Aku rasa itu sebuah pengertian yang salah sasaran.

Jika kita belajar apa yang dikatakan Alkitab, jika semua orang memahaminya, maka tidak akan ada pertumpahan darah dengan alasan apapun.

Jihad yang sesungguhnya adalah berperang, sendirian, maju ke medan pertempuran dan menaklukkan musuh yang ada di udara, bukan yang ada di darat, seperti manusia.

Jihad itu tidak bisa dilakukan beramai - ramai, karena lawannya juga berbeda - beda, bisa kesombongan, bisa kemalasan, bisa keserakahan, bisa niat jahat dan yang lainnya. Kadang - kadang, satu lawan satu, kadang - kadang satu lawan banyak bersamaan. Tapi yang jelas, kita harus menghadapinya sendiri, dalam roh kita, dalam jiwa kita atau dalam pikiran kita.

Stop kekerasan fisik, pembodohan mental, pemaksaan niat jahat....ayo kita berperang melawan kejahatan yang begitu dekat dalam diri kita sendiri , berani ?

Salam cinta :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar